Total Pageviews

Wednesday 4 May 2011

OSAMA BIN LADEN MATI BERKALI-KALI


Fenomena hidup lagi setelah dinyatakan meninggal dunia, meskipun jarang, bukanlah hal yang aneh. Tidak jelas apakah OSAMA BIN LADEN pernah mengalami hal serupa. Namun yang pasti diketahui masyarakat dunia, OSAMA BIN LADEN tidak sekali-dua dinyatakan telah mati.

“OSAMA BIN LADEN telah meninggal dengan tenang akibat penyakit komplikasi paru-paru yang tidak terawat.” Begitu tulis Fox News (26/12/2001) di awal beritanya, mengutip laporan Pakistan Observer.

Khabar itu, katanya, datang dari seorang pemimpin Taliban yang diduga menghadiri pemakaman OSAMA BIN LADEN.

Guardian (01/12/2001) yang mengutip media Prancis Le Figaro melapurkan, dua bulan sebelum 11 September, OSAMA BIN LADEN terbang ke Dubai untuk dirawat selama 10 hari di sebuah rumah sakit milik Amerika. Seorang agen CIA yang bertugas di sana mengunjunginya.

Ketua CIA setempat terlihat di lift rumah sakit, saat akan menjenguk OSAMA BIN LADEN. Dia kemudian diduga, sempat berbual dengan rakan-rakannya tentang kontaknya (OSAMA). Tak lama setelah kejadian itu, dia dipanggil pulang oleh Washington.

Tidak hanya agen-agen CIA, disebutkan pula bahawa pengunjung OSAMA yang lain adalah Ketua Intelijen Arab Saudi Pangeran Turki Al-Faisal.

Pihak rumah sakit tidak mahu berkomentar tentang keberadaan OSAMA BIN LADEN.

Sebagaimana disiarkan di CNN 18 Januari 2002 , presiden Pakistan ketika itu Pervez Musharraf menduga kuat OSAMA telah meninggal dunia akibat penyakit ginjalnya yang parah.

Menurut Musharraf, OSAMA adalah seorang pasien penyakit ginjal yang memerlukan cuci darah secara rutin.

“Saya kira, terus terang, dia sudah meninggal,” katanya.

Dale Watson dihadapan para penegak hukum pernah mengatakan, “Saya sendiri berfikir, dia (OSAMA) mungkin sudah tidak lagi bersama kita.” Namun, ketua kontraterorisme di FBI itu kemudian menambahkan bahawa dia tidak mempunyai bukti mengenai hal itu. Pernyataannya dikutip CBSNews(17/7/2002).

Dalam perayaan kedatangan tentera Amerika ke Afghanistan untuk melakukan perang melawan pengganas, Presiden Hamid Karzai kepada CNN (07/10/2002) mengatakan, “Saya yakin [OSAMA] kemungkinan telah mati.”

Senator Harry Reid di acara Nevada News Maker di News4 (11/2005) pernah mengatakan bahawa dirinya diberitahu jika OSAMA meninggal saat terjadi gempa di Pakistan bulan Oktober tahun itu (2005).

Hal yang menarik tentang meninggalnya OSAMA adalah pernyataan tidak langsung yang diutarakan oleh Benazir Bhutto, yang merupakan sekutu Amerika Serikat dan negara-negara Barat.

Dalam wawancara dengan David Frost dari television Aljazeera (02/11/2007), Benazir Bhutto — ketika itu sebagai perdana menteri Pakistan –menjelaskan tentang rencana-rencana pembunuhan yang dilakukan atas dirinya. Saat ditanya apakah orang-orang yang dia sebutkan adalah anggota atau ada kaitannya dengan pemerintah Presiden Pervez Musharraf, Bhutto menjelaskan satu persatu tentang dugaannya.

Salah seorang dari mereka, kata Bhutto, adalah mantan dari jabatan keamanan yang memiliki kontak dengan beberapa orang. Bhutto kemudian menjelaskan lebih terperinci.

“… he also had dealings with Omar Sheikh the man who murdered Osama bin Laden …,” kata Bhuto, dengan tegas dan lancar tanpa merasa ada yang salah dengan kata-katanya, sambil menatap ke arah kamera.

“Omar Sheikh, lelaki yang membunuh OSAMA BIN LADEN.” Kalimat tersebut sepanjang wawancara tidak pernah diralat oleh Benazir Bhutto.

Kurang dari dua bulan setelah wawancara itu, tepatnya tanggal 27 Desember 2007, Benazir Bhutto — perempuan Pakistan berpendidikan Barat putri sulung Zulfikar Ali Bhutto, mantan perdana menteri yang diturunkan dan digantung oleh pemerintahan tentera– ditembak di bahagian leher saat melakukan kempen pilihanraya di Rawalpindi. Sesampainya di rumah sakit dia dinyatakan meninggal dunia.

Angelo Codevilla, mantan petugas intelijen luar AS dan profesor hubungan internasional di Universiti Boston dalam tulisannya yang berjudul ‘Osama bin Elvis’ — dimuat The American Spectator Mac 2009, sangat meyakini bahawa OSAMA telah meninggal dunia.

“Semua bukti menunjukkan bahawa Elvis Presley lebih hidup sekarang ini dibandingkan OSAMA BIN LADEN,” tegas Codevilla di awal tulisannya.

Penampakan terakhir dari OSAMA adalah tujuh tahun silam, saat diwawancarai Aljazeera Oktober 2001. Setelah itu, tidak ada orang yang dikenali reputasinya memberitahu bahawa mereka masih melihat OSAMA, tulis Codevilla.

India Express 11 September 2009 menurunkan lapuran berjudul ‘Zardari says Osama Dead’.

Meskipun tidak dapat memberikan bukti, tapi Presiden Pakistan Asif Ali Zardari – suami Benazir Bhutto — mengatakan bahawa OSAMA telah mati.

Tiba-tiba, tanpa ada kehebohan yang mendahuluinya pada hari Isnin kemarin (02/5), Presiden Amerika Barack Obama di hadapan mikrofon dan disiarkan television mengumumkan bahawa pasukan khusus Amerika yang melakukan operasi di Pakistan telah berhasil membunuh buruan paling dicari-cari oleh Washington: OSAMA BIN LADEN.

Beberapa jam kemudian, media-media Amerika mengkhabarkan bahawa mayat OSAMA telah dikubur di laut.

Tidak ada foto atau gambar resmi yang dikeluarkan oleh White House atas mayat OSAMA. Bahkan yang muncul adalah foto palsu hasil rekaan semata-mata, yang sebelumnya didakwa diperolehi secara eksklusif oleh television Pakistan.

White House, hanya menyiarkan foto rasmi yang menunjukkan Presiden Obama, Wakil Presiden Joe Biden, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton beserta ahli Keamanan Nasional AS sedang berada di Situation Room White House, dengan keterangan foto bahawa mereka sedang memantau langsung jalannya operasi ketenteraan perburuan OSAMA BIN LADEN.

White House mendakwa operasi pembunuhan OSAMA BIN LADEN itu berhasil.